Pentingnya Berinvestasi

Kebutuhan seseorang seiring berjalannya waktu pasti akan bertambah. Semakin banyak yang dibutuhkan untuk menjalani hidup dan tentunya semakin banyak pengeluarannya. Semakin bertambahnya umur, pendapatan seseorang juga akan bertambah, karena seorang yang sudah beranjak dewasa mulai memasuki masa kerja. Mereka sudah bisa mendapatkan kebutuhannya sendiri tanpa harus meminta orang tua. Dan biasanya, disitulah banyak orang yang mulai terlena. Mendapatkan gaji dalam jumlah banyak, sehingga seolah-olah gaji tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan akhirnya apapun yang menjadi keingannya dibeli tanpa berpikir panjang.
Seperti yang udah diposting beberapa waktu lalu di Perencaaan Finansial, pentingnya kita melakukan hal tersebut. investasi itu penting untuk menyiapkan masa depan kita. Dengan investasi juga, kita bisa mendapatkan “dana” tambahan dari besarnya “return” atau keuntungan dari investasi yang kita lakukan. Keuntungan terebut tentunya beda-beda tiap instrument investasi. Dan banyak sekali yang namanya bentuk investasi yang dapat kita lakukan dan semua itu tergantung kemampuan keuangan kita dan tingkat ketahanan kita terhadap resiko investasi tersebut.
Menurut Raditya Dika, dia pernah ngomong di Youtubenya, “Memulailah investasi dengan resiko yang paling minimal dulu. Baru kalo kita sudah tau seluk beluk investasi tersebut, kita bisa memulai investasi dengan jenis yang resikonya lebih tinggi dan tentunya, keuntungan yang tinggi juga.” Memang benar perkataan itu, jadi, kita terjun dalam dunia investasi itu gak asal ikut-ikutan teman atau tren yang masih terjadi. Mengingat masih hangat-hangatnya investasi uang crypto semacam bitcoin dan kawan-kawannya. Jadi, banyak yang mengincar keuntungan dari sedang hangatnya perbincangan tersebut.
Kalo bagi admin sendiri, untuk terjun ke dunia investasi semacam bitcoin itu butuh pengetahuan yang lebih daripada investasi seperti saham, reksadana, obligasi, ataupun deposito. Dan banyak teman-teman admin juga yang mulai investasi sepertinya mengikuti tren, tapi mereka memulai mencoba dengan yang namanya “trading” dulu. Jadi, ketika harga naik mereka jual dan ketika harga turun mereka beli. Kira-kira begitu konsep yang mereka pahami. Dan mereka mulai berinvestasi di saham.
Ya, gak bisa disalahkan juga tipe seperti itu, karena bisa jadi mereka masih belum mengetahui ilmu untuk berinvestasi secara baik dan benar. Investasi itu bukan judi yang kita asal “menembak” harga. Kalo investasi yang benar. Semua ada ilmunya dan ilmu itu yang membuat suatu investasi gak dikatakan sebagai judi.
Kalo admin sendiri, lebih condong ke tipe seorang “investor” yang beli instrument investasi di awal, terus dibiarin selama beberapa waktu dan dijual ketika benar-benar butuh uang tersebut. Ibaratnya kita nabung di bank, kita diamkan beberapa waktu dan rutin nabung tiap bulannya. Kita ngambil uang tersebut ketika kita butuh uang itu buat sesuatu. Kira-kira, seperti itulah bentuknya investasi dengan kita nabung di bank. HAMPIR SAMA. Dengan catatan, kita termasuk tipe yang “investor” tadi.
Admin sendiri mulai dengan yang namanya saham, karena memang pertama kali kenal dengan itu dan ikut pelatihan “Sekolah Pasar Modal” dari BEI. Semuanya gratis, Cuma butuh modal 100.000 buat buka rekening. Dan sekarang semakin majunya zaman, buka rekening bisa secara online dengan setoran awal yang rendah juga.
Admin berinvestasi itu karena admin mikirnya uang yang diinvestasikan itu butuh proses dan butuh waktu buat mencarikannya, gak kayak uang yang kita tabung di bank. Jadi, kalo semisal mau ambil uang investasi tersebut admin agak mikir-mikir lagi buat ngambilnya. Dan, admin gak akan ngambil uang itu kalo semisal tujuan dan nominalnya belum mencapai target. Dan yang terpenting adlaah kita berinvestasi itu dadalah dari uang dingin, yang artinya benar-benar bukan dipakai untuk apa-apa dan masih ada sisa dari gaji atau pendapatan kita.
Nah, dengan admin berinvestasi, tujuan yang ingin dicapai itu bisa lebih cepat karena tentunya keuntungan berinvestasi lebih besar daripada hanya nabung biasa, kemudian dapet deviden atau keuntungan dari perusahaan yang investasikan. Biasanya didapatkan setahun sekali atau bahkan setaun dua kali tergantung perusahaan.
Jadi, investasi itu ada banyak banget manfaatnya dan kalo bisa juga berinvestasi sejak dini mungkin. Meskipun kita masih mengandalkan uang dari orang tua, itu gak masalah, kayak yang admin lakuin saat ini. asalkan yang terpenting, uang saku itu benar-benar gak kita pakai untuk apapun dan itu uang hasil kita nabung. Jadi, jangan pake semua uang yang dikasih orang tua kita buat investasi, terus nanti kita investasinya pakai apa. Dan ada satu lagi, jangan kita berinvestasi dari uang kita ngutang. Iya kalo investasi kita untung, kalo misal rugi, buat nutupin kekurangannya darimana???