Hidup Tanpa Gadget

Sepertinya zaman sekarang yang namanya gadget atau gawai sudah merupakan kebutuhan yang melekat dalam diri kita. Barang itu juga nampaknya sudah menjadi kebutuhan primer bagi Sebagian orang selain sandang, pangan, dan papan. Tapi, bagi Sebagian orang lainnya gadget ini merupakan barang mewah bahkan termasuk barang yang sangat mewah. Apalagi di zaman yang work from home atau school from home atau bekerja dari rumah dan belajar dari rumah, nampaknya kebutuhan akan gadget semakin bertambah.
Tapi, dilain sisi, bagi Sebagian orang, untuk memenuhi kebutuhan akan gadget di zaman seperti ini adalah kebutuhan yang sangat besar, selain ada faktor dimana pendapatan Sebagian besar orang yang menurun pendapatannya, mungkin kecuali para PNS. Banyak juga yang tidak terbiasa dan keberatan akan kebutuhan ini karena yang sehari-hari tidak terbiasa dengan gadget akan tetapi kondisi menuntut untuk mempunyainya.
Untuk anak-anak SD mungkin akan keberatan dengan kebutuhan ini karena tidak terbiasa menggunakan gadget dalam sekolah sehari-harinya, kecuali mungkin anak-anak SD yang berada di perkotaan. Berbeda cerita ketika ini berlaku buat anak SMP. Mungkin sudah jauh lebih banyak yang menggunakan gadget dalam sekolahnya. Setidaknya, meskipun kalaudibawa ke sekolah harus dititipkan ke guru BP/BK atau ke penjual kantin agar tidak kena Razia. Tapi setidaknya, mereka sudah tidak asing dengan barang yang satu ini. bagi Sebagian besar siswa SMP.
Akan berbeda cerita lagi ketika bicara gadget dengan anak SMA. Nampaknya ini juga sudah merupakan kebutuhan wajib. Banyak dari sekolah-sekolah menengah ini yang memperbolehkan siswanya untuk membawa gadget ke sekolahannya. Karena memang gadget bagi anak SMA dapat dibilang kebutuhan yang sangat penting. Kecuali bagi sekolah menengah yang menrapkan sistem semi militer. Bagi mereka, haram hukumnya ketika selain hari pesiar atau hari bebas atau libur memegang gadget. Kecuali mungkin laptop untuk membantu mereka dalam belajar.