Buku Bajakan

Buku Bajakan

31 March 2021 Cerita 0

Halo para warga. Akhirnya kita bisa bertemu lagi di website ini. Lama website ini tidak update karena Pak RW harus menyelesaikan program untuk mengakhiri masa kuliah Pak RW. Waktu yang lumayan menyita untuk menyelesaikan itu. Magang. Kegiatan yang harus Pak RW lakukan untuk menyelesaikan 2 mata kuliah terakhir untuk lulus dan mengakhiri kuliah. Tapi, masih ada 1 langkah lagi yang harus Pak RW lalui, yaitu sidang atau pendadaran yang lebih dikenal di dunia perkuliahan. Pak RW mohon doanya kepada para warga agar bisa menyelesaikan satu tugas itu dan tentunya, semoga kita tetap bertemu lewat website ini.

Dalam dunia perkualiahan ada yang namanya plagiarisme atau dalam kbbi itu berarti penjiplakan yang melanggar hak cipta. Konsep itulah yang ditanamkan sejak mahasiswa mulai masuk kuliah sampe mau lulus. Dalam Menyusun skripsi ataupun tugas akhir (sebenarnya sama), pasti harus dicek berapa persen skor plagiarismenya. Hal ini untuk tau berapa persen kemiripan hasil karya kita dengan penelitian yang telah ada sebelumnya. Ini sama konsepnya dengan berita yang baru-baru ini viral, yaitu postingan dari salah satu penulis Indonesia, Tere Liye, yang akhirnya memboomingkan lagi tentang kasus pembajakan buku.

Kalau menurut kbbi, pembajakan berarti proses, cara, perbuatan membajak. Dimana membajak sendiri berarti mengambil hasil ciptaan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizinnya. Makanya, banyak buku-buku novel ataupun lainnya dengan harga yang sangat murah. Apabila dalam perkuliahan ketika melakukan plagiarisme, kita langsung diingatkan sama dosen atau disuruh revisi bahkan mengganti pekerjaan kita. Lah kalau di dalam dunia perbukuan??? Bagaimana itu??

Menurut Pak RW sendiri itu adalah hal yang sangat luas untuk dilakukan. Akan tetapi, para penulis novel yang karyanya dibajak terus melakukan perlawanan kepada para pembajak-pembajak itu. Tidak hanya penulis, penerbit buku juga melakukan hal itu. Akan tetapi, hal tersebut tidak dibarengi oleh marketplace di Indonesia. Masih ada saja toko online yang menjual buku bajakan tersebut. Apabila yang berjuang hanya satu pihak saja, akan membutuhkan waktu yang lama untuk menangani masalah ini. Selain itu, market place kan juga dapat keuntungan dengan adanya para pembajak buku yang menjual buku bajakan di marketplacenya. Entah berapa persen dan bagaimana pembagiannya, yang jelas dapet.

Kalau penjual yang “jujur” tapi membajak (yah sama aja pembajak namanya, curang), mereka akan menuliskan buku yang mereka jual bukan buku original. Kalo yang licik lagi, mereka tidak menuliskan kalo itu buku original di deskripsi produknya, tapi harganya murah. Kalo yang lebih licik lagi, mereka tidak menuliskan deskripsi kalo itu buku bajakan, dan harganya sama dengan harga asli bukunya. Kan banyak orang yang ketipu kalo kek gitu. Tapi, kalo udah biasa beli buku di toko online gitu, kalo nama tokonya aneh dan kayak bukan nama toko buku, kemungkinan besar mereka menjual buku bajakan. Akan tetapi, buku yang harganya murah itu bisa dari buku bekas atau preloved atau koleksi pribadi atau memang itu buku terbitan lama jadi harganya murah. Keahlian dalam memilih mana toko yang jual buku asli dan toko yang jual buku bajakan memang butuh waktu dan karena insting.

Di Indonesia kalau sudah berhubungan dengan yang namanya uang dan murah, pasti segala cara dilakukan. Memang dulu Pak RW pernah sekali atau dua kali membeli buku bajakan dan itu murni karena kebodohan Pak RW. Awal beli buku itu emang seneng, wah harganya murah, irit nih buat pengeluaran. Tapi pas sampe rumah plastik bukunya dilepas dan ternyata itu buku bajakan. Dulu memang belum tau bedanya buku bajakna dengan buku asli. Ternyata pas diliat covernya kok burem, terus kertasnya hitam putih hasil fotocopy dan jelas, bau khas novel gak Pak RW ditemuin.

Bukannya gak mendukung para penjual buku bajakan itu, tapi ya memang menolak keras adanya penjual itu wkwk. Masih banyak cara yang dapat dilakuin buat jual buku asli dengan harga yang murah gitu, salah satunya bisa jadi reseller. Selain itu, buat ngehasilin satu judul novel saja itu udah bermanfaat, membantu banyak orang, dan menjadikan lapangan pekerjaan. Hanya dari satu judul buku mulai dari pohon buat kertas sampai kurir yang mengantarkan paket atau toko buku yang menjual buku. Para penulis juga melakukan riset untuk menulis suatu judul dan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mereka juga Menyusun itu gak satu jam kelar. Bisa satu bulan, satu tahun, bahkan bertahun-tahun. Dan ada beberapa penulis yang menjadikan menulis sebagai pekerjaan utamanya dan bahkan menjadi seorang FULL TIME WRITER.

Jadi pesen dari Pak RW, mari kita hargai para penulis itu dengan membeli karya asli mereka. Banyak cara yang jujur buat kita dapetin buku mereka yang asli salah satunya dengan ke toko buku yang memang ngadain diskon, atau ke toko online yang ada promo. Banyak sekali itu, kalo gak tau apa aja itu tokonya, kontak Pak RW.

Sekian, salam hangat para warga dari Pak RW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *